Malam tadi ada kunjungan mendadak dari dua temanku "Badrun" dan "Wawan". Jehehe. Senang sekali mendapati mereka berkunjung. Mereka datang bermotor ria dari Jember. Menempuh 30 Km menuju rumahku. Sungguh sebuah kehormatan hehehe, maklum masa transisi menyiapkan diri untuk tinggal dan hidup di Bondowoso. Keesokan harinya atau pagi tadi ada dua teman lagi "Ade" dan "Pelung" datang dari jember bermobil. Semakin berbunga dan bahagia mendapatkan kunjungan ini.
Keempat teman tadi berkumpul di rumah, singkat kata pertemuan ini menghasilkan sebuah ide yaitu jalan-jalan. Keputusannaya adalah menuju "arak-arak. Arak-arak adalah adalah jalur yang menghubungkan Bondowoso menuju Besuki (salah kecamatan di Situbondo).
Kami berlima berangkat menggunakan mobil Ade dan di kemudikan oleh Pelung, perjalanan menuju tempat tujuan cukup singkat hanya sekitar dua puluh menit saja.
Kami berhenti di sebuah tempat yang biasanya menjadi tempat istirahat para pelaku perjalanan yang melalui jalur ini,sebuah tempat yang dimana kita dapat melihat lembah dan bukit dari ketinggaan.
Pemandangan Arak-arak ini luar biasa karena kita dapat melihat laut bukit gersang yang berteras-teras dari puncak bukit sampai di dasar lembah,bukit-bukit dan lembah ini biasanya dimanfaatkan penduduk untuk menanam berbagai tanaman pertanian dari padi gogo,jagung dan tembakau. hanya saja pada saat kami datang pemandangan yang kami temui hanya ada teras-teras di kemiringan yang gersang dan kering kerontang. Maklum saja disana adalah sawah, kebun dan tegal tadah hujan.
Kami berlima duduk memandangi pemandangan ini, entah ini disebut indah atau memilukan. Selagi kami duduk memandangi pemandangan, kami didatangi seorang wanita tua, salah satu penjual panganan di sana. Dia bercerita tentang anak-anaknya yang telah berkeluarga dan hidup di luarkota serta suaminya yang meninggal dunia. Cerita dalam bahasa madura itu diakhiri dengan meminta kami untuk membeli dagangannya. Teman-teman yang rata-rata tidak bisa dan tidak paham bahasa madura hanya kebingunan memperhatikan tapi tidak paham. Aku menangkap maksut wanita tua itu, aku resah ingin membantu dengan membeli untuk sekedar menyenangkannya atau mungkin itu dapat membantu hidupnya untuk satu hari ini. Tapi apa kata aku sedang egois aku membayangkan bahwa acara jalan-jalan ini butuh uang dan aku tidak membawa banyak hanya ada lima ribu rupiah uang kembalian membeli rokok pagi tadi.
Dari arak-arak kami menuju jalur Pantura melewati Pantai Pasir Putih. Kami berhenti di tepi pantai di sebuah warung di tepi pantai. Teman-teman membeli es kelapa muda. Seleraku hilang, aku masih berpikir tentang ibu tua tadi.
Perjalanan ini melewati jalur Situbondo dan ini semakin berat dan terasa lama. Bukan karena jalan atau kondisi mobil, tapi karena di Arak-arak tadi aku tidak menjawab nuraniku dengan tindakan.
Sampai dirumah teman-teman asik bercengkerama di kamarku ngobrol-ngobrol. Aku lelah memikirkan wanita tua tadi aku memilih rebahan di ruang tv, hingga tertidur, Tahu-tahu terbangun sore adzan maghrib sudah berlalu. Melihat di ruang tamu dan di kamar teman-temanku sudah tidak ada, mereka sudah pulang. Mungkin mereka menangkap bahwa aku sangat kelelahan dan tidak tega membangunkan untuk berpamitan.
Sebelumnya salam kenal...Kejadian yang tak jarang saya alami mas..dimana ketika ada hati ingin berkehendak tapi kondisi tidak mendukung.
BalasHapusthanks sudah mampir
BalasHapussalam kenal juga mas....
semoga tidak terulang..sebenarnya saya bisa mas
jalan jalan yang meninggalkan sebentuk tanya. Alhamdulillah Net, empatimu masih bekerja dengan baik.
BalasHapussemua itu tergantung niat sam.. jika nuranimu mengatakan YA, tapi kenyataan di lapangan ternyata TIDAK.. saya rasa semua sudah ditulis PAHALA..
BalasHapuskalau mungkin ternyata nuranimu berkata TIDAK, tapi setelah itu ada pertentangan batin untuk berkata YA. bersyukurlah sebab kamu masih memiliki nurani.. yang bahaya itu wis enggak ngasih malah ngedumel.. itu artine MATI RASA
mas bro:berat bro tidak menolong orang yang membutuhkan..
BalasHapusmas lozz: waktunya untuk belajar untuk dapat berbuat lebih sam...uleng ayas lek kelingan...