Langsung ke konten utama

Arah Kenikmatan Seksual

 Dalam psikologi, penyematan homoseksualitas sebagai gangguan kejiwaan masih diperdebatkan. Walaupun padahal jelas sekali apa yang dimaksud homoseksual adalah bagian dari ragam orientasi seksual

Orientasi maksudnya adalah arah ketertarikan seksual. Dalam tulisan ini akan berbicara dalam perspektif  logika islam.

Dalam Islam istilah seks kalau dilihat dari perbedaan kelamin ada tiga. Laki-laki, perempuan dan khuntsa. Khuntsa yang dimaksud adalah seseorang yang mempunyai dua alat kelamin tubuh atau memiliki kelainan genital atau yang sering kini disebut interseks. 

Kembali ke perihal orientasi seks. Mungkin kalau berbicara tentang orientasi seks atau seksualitas banyak sekali teori dengan perspektif biologi, psikologi, dan sosial yang mencoba menyelami seksualitas atau dorongan seksual. Dan semakin didalami semakin abstrak padahal dalam Islam itu konkrit saja. Hal ini dalam Islam jelas aturannya, yaitu laki-laki halal menikahi perempuan atau sebaliknya. Sedangkan bagi Khuntsa akan dilihat genital mana yg dominan berfungsi. Bila ia kencing dari penis maka ia akan dikategorikan laki-laki dan boleh menikahi perempuan. Apabila vagina yang berfungsi akan boleh menikahi laki-laki. Boleh pula tidak menikah. Sama seperti perempuan dan laki-laki boleh tidak menikah. Tapi yang jelas haram berzina.

Bagaimana dengan lelaki yang kemayu, atau perempuan yang kelaki-lakian (tomboy). Gestur bawaan ini tidak menjadi masalah bagi Islam. Ada istilah Mutarajjilah (lelaki yang lemah lembut) dan Mukhanats (perempuan yang macho) terkait gesture pembawaan ini. Yang diperintahkan Nabi jelas, bahwa mereka tetap dilarang bagi laki-laki berpenampilan seperti perempuan dan perempuan berpenampilan seperti lelaki.

Kelainan hormonal  memungkinkan,  tapi menahan diri untuk tidak menyerupai lawan jenis adalah seruan nabi. Ini untuk menegaskan  agar menyadari sejatinya dirinya

Seksualitas atau orientasi seks dalam psikologi yg merupakan bagian ilmu pengetahuan jelas bebas nilai. Jadi benarlah kiranya jika dihilangkan dari buku saku Psikologi dalam hal diagnosis yang disebut PPDGJ dan DSM dalam versi American Psychology Association. Ilmu psikologi melihat kesehatan mental itu relatif, dan hanya pada keseimbangan mental dan logika nyaman atau tidak nyaman. Maka telaah psikologi jelas hanya pada anamnesis (periwayatan) terjadinya kecenderungan orientasi seksual. Dan sekali lagi itu bebas nilai. Begitu juga pada ilmu lain seperti biologi, neuropsikologi, sosial, budaya dll.

Freud simbahnya psikoanalisis melihat orientasi seksual adalah dorongan libido. Bahkan Freud percaya segala dorongan libido menggerakkan manusia untuk melakukan apapun termasuk memilih pakaian dan berpenampilan. Namun pada prinsipnya adalah dorongan libido adalah pleasure principle atau prinsip kenikmatan. Jadi orientasi sebenarnya arahnya pada kenikmatan seksual. Maka seperti gay yang menikmati hubungan intim sejenis dan biseksual yang orientasinya bisa laki laki dan perempuan. Dan orientasi seks ini sebenarnya terkait kenikmatan tadi. Kalau Islam melarang gay atau homo ini sebenarnya pada cara mereka mendapatkan kenikmatan. Jangankan sejenis, seorang hetero yang mencari kenikamatan yang tak sesuai aturan saja dilarang.

Apakah ada diskriminasi dalam Islam jelas tidak. Tapi ada tuntunan untuk memahami apa itu kenikmatan dan cara mendapatkannya.

Sodomi atau liwat jelas itu perilaku dilarang. Perilaku itu  juga bahkan dilarang pada laki-laki dan perempuan yang halal dan sudah menikah, maksudnya haram hukumnya menstimulasi dan penetrasi pada dubur dalam mencari kenikmatan.

Saya sebenarnya lebih fokus pada fenomena orientasi seksual. Kalau ada pengamat yang memperhatikan ada ribuan spesies yang beberapa persen dari populasi di dunia, ada yang perlaku homoseks terus apa relevansinya terhadap manusia? Ya memang tentu ada. Orientasi seks sesama jenis itu ada benar. Tapi apa itu akan membenarkan untuk melakukan itu. Dorongan untuk heteroseksual tampak lebih banyak pada hewan, tapi apakah kita akan mendorong untuk mengamini perilaku manusia yang melakukan perseggamaan tanpa menikah seperti hewan adalah normal dan benar. Hewan juga banyak yang inces atau berorientasi seks pada keluarga dekatnya bahkan orang tuanya. Juga ada yang bersenggama dengan hewan yang lebih kecil atau anak-anak. Terus bagaiamana?

Terbangunnya logika untuk memerdekakan seksualitas atau dorongan seksualitas akan membuka banyak kemungkinan seperi inces dan pedofilia. Dan itu juga ragam orientasi seksual. Kalu terjadi pengkompromian terhadap arah orientasi seksual. Mungkin kelak akan tak sekedar LGBT tapi akan menjadi LGBTQIIP (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgeder, Queer , Intersex, Inces, dan Pedofilia). 

Dan pada dasarnya Islam tak menutup mata ada kemungkinana semua orang memiliki dorongan seksual beragam. Tapi atas semua itu Islam mengajarkan untuk mengendalikan diri dan melarang berzina. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bawa Aku ke Rumah Sakit

"Yan Yanti tolong ambilkan Bapak teh manis ya", "Inggih Pak",  bunyi suara dari dalam rumah Seorang wanita yang tidak muda tapi juga terlalu tua untuk di sebut separuh baya datang menuju teras menghampiri sebuah meja dan kursi di teras rumah, tempat seorang laki-laki, yang terlihat dari guratan wajahnya sekitar berusia kepala enam lagi duduk. "Bapak tadi malam tidur di mana Pak" Yanti bertanya dengan menyelidik tapi dengan nada hormat, "Bapak di mushola habis baca Qur'an terus ketiduran sekalian sholat shubuh.. Yanti masuk kembali ke dalam rumah,menuju sebuah kamar yang merupakan kamar tidur utama tempat majikannya dan mendiang istrinya. Kamar ini tampak bersih dan rapi. yang aneh adalah kamar ini selalu begini tampak sama,letak bantal,guling dan lipatan selimutnya. hampir sebulan ini kamar tidur ini selalu seperti ini ,tak ada perubahan,letak buku-buku di samping meja di sebelah ranjang  masih sama.. "Yan..yan..yan..!" Teri

Sebuah Cerpen : Dua Puluh Tahun Yang Lalu

Aku rapikan rambut sebahuku yang tertiup angin. Menyusuri tepian jalan raya yang lengang, hanya ada beberapa bus kota hilir mudik dengan penumpang yang tak seberapa. Orang-orang jarang sekali yang berjalan di trotoar ini. Jalur sepeda angin juga sepi. Mobil-mobil listrik yang lagi trend dengan cat berwarna warni , biasanya lalu lalang di pagi dan sore hari, siang ini tidak tampak. Jam kerja dan dan jam sekolah memang waktu kurang pas untuk sekedar jalan-jalan Sebelum berangkat tadi aku membenahi kemeja yang lepas kancingnya, dan sengaja aku jahit pagi tadi. Dari kaleng bekas permen tempat jarum dan benang punya istriku, aku menemukan kancing baju, setidaknya bisa kembali pakai kemeja ini walau kancingnya berbeda warna. Aku menghampiri halte bus yang terlihat sepi. Berdiri sebentar dan menghampiri kotak persegi berkaki, aku membuka tutup atasnya dan langsung mengambil Koran pagi, dan membaca headline berita hari ini. Tidak ada yang menarik hanya sebuah berita tentang mered

Ruang Maya Tapi Bukanlah Ruang Semu..

blog,blog,blog,blogger,blog,blog,blog,blogger.... Ruang baru ini telah beberapa bulan.. Interaksi ini terjadi,berbagai karakter,berbagai harapan,berbagai kisah dan berbagai hal dan perihal Sebenarnya blog secara subjektif bukan hanya menjadi sebuah blog dan ternyata bukan hanya tempat untuk sekedar menulis dan membaca, tetapi sebuah ruang berfikir,ruang merenung dan ruang untuk bersosialisasi dan berbagi. blog juga tempat untuk tetap bersentuhan dengan saudara,kawan atau sekedar kenalan. Untuk beberapa orang yang saya kenal, blog malah telah menjadi rumah kedua, dalam perspektif subjektif saya, blog menjadi alat untuk bersentuhan dengan orang-orang yang memang sebelumnya saya kenal. ada interaksi primer sebelumnya,dan tak terputus hanya pada sebuah blog. aktifitas di blog telah mengantar saya pada lingkungan baru yang produktif,inspiratif dan aspiratif. Saya bukan bloger yang suka bertamu di banyak blog atau istilanya blog walking. dan kalaupun saya bertamu itu karena ingin