Langsung ke konten utama

Pahlawan Tanpa Tanda Tanya...

Sebenarnya ketika melihat tema yang diberikan,sedikit bingung,karena harus menuliskan tentang pahlawan, aku melihat kata ini terlalu agung untuk di berikan kepada  seorang individu tertentu.

Pahlawan yang kita ketahui dari pelajaran sekolah berarti  sosok individu sangat hebat,dan pemberani. Dalam cerita cerita perjuangan mereka adalah protagonis dan para penjajah   adalah antagonisnya..

Ketika akan menuliskan kata pahlawan dalam benak  mulai membayangkan,seorang laki-laki di atas kuda putih yang berjingkat,orang itu memakai sorban putih dan memegang keris.   


Dari banyaknya pejuang yang terkenal dan hidup di era penjajahan  seperti I Ketut Jelantik,Imam Bonjol,Diponegoro dan lain-lain, mereka sangat di kenal dan bahkan gambar mereka di tempelkan di dinding-dinding sekolahan. 


Awetnya kehadiran bangsa Belanda selama 350 tahun di Indonesia adalah sebuah bukti bahwa penjajahan yang hanya dirasakan oleh beberapa golongan saja.

Orang-orang yang melawan Belanda pada saat itu, biasanya karena tanah mereka direbut paksa (seperti perjuangan Diponegoro) atau merasakan kesewenangan  dan ketidak adilan yang dirasakan, serta banyak juga karena ada  kepentingan politis yang  berseberangan. 

Dari banyaknya pejuang yang   menurutku pantas di sebut Pahlawan adalah Nabi Muhammad SAW.

Nabi adalah orang hebat dengan ahklak yang luar biasa,karena selalu dalam bimbingan Allah SWT. Aisyah istri Nabi pernah menjawab pertanyaan seorang badui tentang ahklak Nabi ,dia menjawab bahwa Nabi adalah layaknya al Qur'an berjalan.

Seorang pahlawan sejati bukan hanya di teladani karena keberaniannya,namun karena cinta kasih dan kesabaran dalam memperjuangkan kebenaran,dan Nabi Muhammad SAW adalah orang itu.

Tidak seperti gambar pahlawan nasional,gambar Nabi bahkan dilarang, Nabi Muhammad menolak di kultuskan secara personal,bahkan menolak ketika orang-orang berdiri ketika dia hadir di sebuah majelis,menolak orang lain menundukkan kepala menghormatinya.. 

Nabi tidak berperang karena dendam,tidak berperang karena di sakiti atau direbut tanahnya,Nabi hanya berperang karena perintah Allah untuk memberantas penindasan dan menegakkan kebenaran.

Menyematkan kata Pahlawan pada sebuah tokoh atau sosok memang sangat perlu di pahami bahwa ini  masalah apa dan mengapa mereka berjuang, dengan meneladani Nabi berarti kita tak perlu patung,monumen atau gambar-gambar tokoh dengan segala hiruk pikuk kegagahannya ....


Komentar

  1. Menurutku juga Beliau Nabi kita..
    Pahlawan sejati..

    Sukses ngontesnya ya..

    BalasHapus
  2. Selamat hari pahlawan kang. . .
    Sukses untuk kontesnya,____

    BalasHapus
  3. Wah, postingannya udah jadi..saya malah belum ada satu huruf pun..padahal sudah janji sama si setelah bulan sebelas itu ;D

    Met hari pahlawan kakak..

    BalasHapus
  4. Wah iya dong klo nabi Muhammad itu penyelamat kita...

    moga sukses yooo. mau ikutan saingan Insa Allah.

    BalasHapus
  5. Mantap artikelnya
    semoga berjaya dalam kontes ini
    salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
  6. Wah sudah posting aja nih, aku malah belum siap bahannya :P
    Sukses ya dengan kontesnya..

    BalasHapus
  7. Terima kasih untuk partisipasinya..

    Artikel sudah kami catat sebagai peserta Kontes Dear Pahlawanku

    Salam merdeka..!

    BalasHapus
  8. nchie : thans mbak
    Y.U.D.I.S : hihiihhhhi
    Mama Rani : di tunggu kehadirannya
    Pakdhe Cholik : Natur suwun pakdhe
    yuniarti : ayooo..
    Pak panitia : ok sam ..

    BalasHapus
  9. mantap mas...sukses ya bwt kontesnya

    BalasHapus
  10. saya sudah follow blog ini nih, ditunggu ya follow baliknya. :)

    BalasHapus
  11. Rasullullah adalah pahlawan sepanjang masa, yang mengantarkan iman dan islam ke diri kita. salam nanda

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bawa Aku ke Rumah Sakit

"Yan Yanti tolong ambilkan Bapak teh manis ya", "Inggih Pak",  bunyi suara dari dalam rumah Seorang wanita yang tidak muda tapi juga terlalu tua untuk di sebut separuh baya datang menuju teras menghampiri sebuah meja dan kursi di teras rumah, tempat seorang laki-laki, yang terlihat dari guratan wajahnya sekitar berusia kepala enam lagi duduk. "Bapak tadi malam tidur di mana Pak" Yanti bertanya dengan menyelidik tapi dengan nada hormat, "Bapak di mushola habis baca Qur'an terus ketiduran sekalian sholat shubuh.. Yanti masuk kembali ke dalam rumah,menuju sebuah kamar yang merupakan kamar tidur utama tempat majikannya dan mendiang istrinya. Kamar ini tampak bersih dan rapi. yang aneh adalah kamar ini selalu begini tampak sama,letak bantal,guling dan lipatan selimutnya. hampir sebulan ini kamar tidur ini selalu seperti ini ,tak ada perubahan,letak buku-buku di samping meja di sebelah ranjang  masih sama.. "Yan..yan..yan..!" Teri

Sebuah Cerpen : Dua Puluh Tahun Yang Lalu

Aku rapikan rambut sebahuku yang tertiup angin. Menyusuri tepian jalan raya yang lengang, hanya ada beberapa bus kota hilir mudik dengan penumpang yang tak seberapa. Orang-orang jarang sekali yang berjalan di trotoar ini. Jalur sepeda angin juga sepi. Mobil-mobil listrik yang lagi trend dengan cat berwarna warni , biasanya lalu lalang di pagi dan sore hari, siang ini tidak tampak. Jam kerja dan dan jam sekolah memang waktu kurang pas untuk sekedar jalan-jalan Sebelum berangkat tadi aku membenahi kemeja yang lepas kancingnya, dan sengaja aku jahit pagi tadi. Dari kaleng bekas permen tempat jarum dan benang punya istriku, aku menemukan kancing baju, setidaknya bisa kembali pakai kemeja ini walau kancingnya berbeda warna. Aku menghampiri halte bus yang terlihat sepi. Berdiri sebentar dan menghampiri kotak persegi berkaki, aku membuka tutup atasnya dan langsung mengambil Koran pagi, dan membaca headline berita hari ini. Tidak ada yang menarik hanya sebuah berita tentang mered

Ruang Maya Tapi Bukanlah Ruang Semu..

blog,blog,blog,blogger,blog,blog,blog,blogger.... Ruang baru ini telah beberapa bulan.. Interaksi ini terjadi,berbagai karakter,berbagai harapan,berbagai kisah dan berbagai hal dan perihal Sebenarnya blog secara subjektif bukan hanya menjadi sebuah blog dan ternyata bukan hanya tempat untuk sekedar menulis dan membaca, tetapi sebuah ruang berfikir,ruang merenung dan ruang untuk bersosialisasi dan berbagi. blog juga tempat untuk tetap bersentuhan dengan saudara,kawan atau sekedar kenalan. Untuk beberapa orang yang saya kenal, blog malah telah menjadi rumah kedua, dalam perspektif subjektif saya, blog menjadi alat untuk bersentuhan dengan orang-orang yang memang sebelumnya saya kenal. ada interaksi primer sebelumnya,dan tak terputus hanya pada sebuah blog. aktifitas di blog telah mengantar saya pada lingkungan baru yang produktif,inspiratif dan aspiratif. Saya bukan bloger yang suka bertamu di banyak blog atau istilanya blog walking. dan kalaupun saya bertamu itu karena ingin