Beberapa menit lalu, obrolan dengan Pak Obet berakhir..
Pak Obet adalah orang yang baru saja saya kenal,seorang guru sekaloh di pelosok desa,mengajar Komputer, sebenarnya gak ada yang istemewa dari orang ini,,tapi kami ngobrol tentang sesuatu yang menarik.
Beberapa pebincangan yang awalnya hanya obrolan ringan tentang lagu yang pada saat itu aku dengar,pengetahuannya tentang musik membuatku berhenti berbasa basi menanggapi pembicaraannya ,,,aku serius mendengarkan..pembicaraan berangsur-angsur mulai serius. ia berbicara tentang pengalamannya,dan tentang penolakannya terhadap Internet di sekolah yang ia kelola,,menurutnya internet banyak pengaruh buruk..aku menimbangi dengan senyum mungkin lagi terkesan dan tak ingin membantah,karena memang kadang tidak sepakat dengan apa yang ia kemukakan tapi aku memahami keresahan-keresahannya.
Obrolan semakin lama semakin bergairah dari masalah golden age atau usia emas anak-anak hingga masalah manusia yang terjebak akan keinginan dan uang,,
Yang menjadi kesan dari pembicaraan yang kami lakukan adalah tentang bagaimana uang menjadi momok menakutkan baginya,Ia bercerita pengalamannya bersama uang 34 juta, uang titipan yang di percayakan orang padannya,,singkat cerita ia mengeluarkan kata-kata yang patut saya kutip dari pembicaraan tadi
"Uang membuat kita berfikir ke depan,tidak membuat kita berfikir ke belakang".
Uang adalah seperti senjata api yang ujung senapannya bisa mengarah kemana saja,,
BalasHapussaya memahami apa yang ditakutkan pak obet, generasi muda sekarang perlu dibenahi dulu pondasinya dengan moral
BalasHapusjika pak obet adalah guru SD, saya sangat sepakat dengan beliau, karena ketakutan seorang guru adalah keberhasilan muridnya di masa mendatang...
masbro : kita sepakat dengan itu...
BalasHapusboll : selamat datang...
iya betul kang...gara - gara uang nyawa bisa hilang...
BalasHapussalam
tunsa: hehehehe,,,,lama-lama kekuasaan uang juga sampai masalah nyawa ya....
BalasHapusUang seperti pisau bermata dua ya, disatu sisi dibutuhkan, disisi lain membahayakan.. salam.
BalasHapussetuju mbak ...kita semua belajar menempatkan semua sesuai dengan tempatnya,,,begitupun dengan uang,,,,
BalasHapusuang memang untuk masa depan mas, tidak ada uang untuk masa lalu. ada kutipan menarik: "Segala-galanya butuh uang, tapi uang bukan segala-galanya" :)
BalasHapussalam hangat :)
maksutnya pak obet...kalo lagi pegang uang mikirnya keinginan2,,lupa sama utang2 ,,,,sesederhana itu,,tapi menarik buat saya..hehe,,,"uang hanya alat tukar,,,bayak yang tidak bisa ditukar dengan uang,,,,
BalasHapustidak semua hal dapat dibeli dengan uang, tapi ada beberapa hal yang memang harus kita selesaikan dengan itu ....
BalasHapusiya mas ....namanya juga alat ,,khan gunanya untuk membantu manusia ........
BalasHapusHarus pintar-pintar nih memposisikan uang dalam kehidupan kita. Mau hanya dijadikan alat pembayaran atau kita yang diperalat uang???
BalasHapusmbak mauna: salam kenal untuk anda ..
BalasHapusmbak sya : "alat",,,,saya thank......