Irama reggae menjamah pendengaran ketika tulisan ini mulai mengalun dan berayun mengikuti gerak langkah pikiran dan emosiku, sebuah nada indah yang teramu dalam melodi yang pelan dan tenang, dan tiba-tba sebuah penggalan lirik Robert Nesta Marley yang berjudul Redemtion Song tersangkut di otakku .
Penggalan lirik ini membuat sebuah alunan tenang menjadi semakin cepat dalam ruang pikirku, betapa nyata lirik ini meresahkan jiwa.
Emancipate your self for mental slavery,none but our self can free our minds.
(selamatkan dirimu dari perbudakan mental, tiada selain kita yang dapat membebaskan pikiran kita sendiri).
Senandung ini tidak lagi mendamaikan hati, sebuah lirik penuh makna, sebuah pencerahan dan pemahaman atas realitas hidup dan indahnya pencapaian kebijaksanaan ini,telah membuatku berfikir tentang realitas hidup sebagai manusia
Penggalan lirik Redemtion Song ini coba menggambarkan dunia yang tiada henti memaksa manusia terpenjara dalam keinginan dan kebutuhan hidup yang mereka ciptakan sendiri.
Lagu ini adalah lagu sepanjang jaman tiada akan mati karena penjiwaan dalam musik dan lirik adalah penjiwaan terhadap realitas.
Manusia sering kali menyerah terhadap dorongan-dorongan keinginan untuk mendaptkan sesuatu dengan mudah bahkan rela memberikan kemerdekaanya hanya untuk mendaptkan kenikmatan hidup, yang kadang juga membunuh kesadaraanya atas kemerdekaan yang tidak dia miliki,keterkekangan dalam penjara pemikiran yang memenjarakan hidup.
Benci,arogansi,ambisi,bahkan cinta yang berlebihan berbentuk fanatisme yang selalu memenjara manusia untuk melihat manusia yang lain sederajat dengannya tanpa manusia itu sendiri sadari.Lirik bob marley tersebut seperti sebuah gambaran atas keterkekangan pemikiran yang harusnya di bebaskan, dan pembebasan itu yang mampu melakukannya adalah manusia itu sendiri
Penggalan lirik ini membuat sebuah alunan tenang menjadi semakin cepat dalam ruang pikirku, betapa nyata lirik ini meresahkan jiwa.
Emancipate your self for mental slavery,none but our self can free our minds.
(selamatkan dirimu dari perbudakan mental, tiada selain kita yang dapat membebaskan pikiran kita sendiri).
Senandung ini tidak lagi mendamaikan hati, sebuah lirik penuh makna, sebuah pencerahan dan pemahaman atas realitas hidup dan indahnya pencapaian kebijaksanaan ini,telah membuatku berfikir tentang realitas hidup sebagai manusia
Penggalan lirik Redemtion Song ini coba menggambarkan dunia yang tiada henti memaksa manusia terpenjara dalam keinginan dan kebutuhan hidup yang mereka ciptakan sendiri.
Lagu ini adalah lagu sepanjang jaman tiada akan mati karena penjiwaan dalam musik dan lirik adalah penjiwaan terhadap realitas.
Manusia sering kali menyerah terhadap dorongan-dorongan keinginan untuk mendaptkan sesuatu dengan mudah bahkan rela memberikan kemerdekaanya hanya untuk mendaptkan kenikmatan hidup, yang kadang juga membunuh kesadaraanya atas kemerdekaan yang tidak dia miliki,keterkekangan dalam penjara pemikiran yang memenjarakan hidup.
Benci,arogansi,ambisi,bahkan cinta yang berlebihan berbentuk fanatisme yang selalu memenjara manusia untuk melihat manusia yang lain sederajat dengannya tanpa manusia itu sendiri sadari.Lirik bob marley tersebut seperti sebuah gambaran atas keterkekangan pemikiran yang harusnya di bebaskan, dan pembebasan itu yang mampu melakukannya adalah manusia itu sendiri
"Emancipate your self for mental slavery,none but our self can free our minds"
BalasHapusPenggalan lirik yg bukan hanya fenomenal, tapi sukses mengajak banyak orang untuk kembali berpikir..
Piye yo carane nggawe lirik koyok ngono? hahaha...
siiip blog'e
BalasHapussemoga tetap bisa berkarya kawan...
Masbro :iya..memang keren wong iku...
BalasHapusImam Shyhox (Boll) :terimaksih a alot..
tulisanmu net...sip
BalasHapusBob adalah sosok yang setia pada proses.
BalasHapus