Langsung ke konten utama

Kagumku Untuk Para Pemburu.

hari yang berat....
ketika semua berburu kebijaksanaan,
aku hanya menatap kagum
mereka berkata dan berbuat
menulis dan bernyanyi
tentang ingin dan proses pencapaian

aku masih menatap kagum
setiap kata yang terlontar dan terkuak
yang selalu meminta tanggung jawab
tapi mereka sering kali berani

dan para pemberani inilah yang banyak merubah
merubah diri,merubah hidup,merubah dunia
aku masih menatap kagum
ketika mereka semua berlomba

apakah diam adalah emas?
diam adalah menunggu
diam adalah diam
diam berarti tak berbagi
diam berarti belum berbuat
diam berarti belum mengecap setiap konskwensi
dan tapi aku masih menatap kagum

ketika mereka salah
mereka tak diam
ketika mereka yakin
mereka tak diam
ketika mereka gagal
mereka tak diam
ketika mereka belajar
mereka tak diam

dan ketika mereka kagum
mereka tak hanya sekedar menatap 

sudah lewat 180 menit dari tengah malam...arjasa,14/01/2011

Komentar

  1. Hari yang berat.. ketika semua berburu cinta, hehe..
    Wah, aku moco iki mulai wingi Net, tak pikir terus. Baru saiki iso memberi komentar. Ngene komentarku.
    Kagum adalah modal sempurna untuk bisa memetik bintang. Seperti kagumnya kita pada 'Manusia Pilihan'

    BalasHapus
  2. m bro :merenungkan ini ..memotivasi diri untuk berAKSI...

    BalasHapus
  3. saya juga kagum..
    tulisannya keren, mas.. :)

    BalasHapus
  4. hera :saya juga sering kagum dengan tulisan anda..

    BalasHapus
  5. Kagum dengan pemburu...dan saya uga sering mengagumi kelemahan saya agar saya bisa memperbaikinya..hehehehhe

    Saya....bingung, ini puisi atau syair..tapi serasa lagi sumpek yah,,... :D

    BalasHapus
  6. apik net...tambahan motivasi gawe pemikiranku.

    BalasHapus
  7. Awakmu gak kroso Net, bahwa setiap apa yang kamu lakukan dan setiap apa yang kamu ucapkan (melaksanakan kata) iku sering menjadi daya rangsang gawe wong2 nang sekitarmu. Kelemahanmu cuma siji, lalian, haha.. Tapi kelemahan jika ada ditangan yang tepat, bisa jadi kekuatan. Semoga.. Amin;

    BalasHapus
  8. mas mung + mas bro : kalian juga bagian dari orang-orang yang membuatku kagum

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bawa Aku ke Rumah Sakit

"Yan Yanti tolong ambilkan Bapak teh manis ya", "Inggih Pak",  bunyi suara dari dalam rumah Seorang wanita yang tidak muda tapi juga terlalu tua untuk di sebut separuh baya datang menuju teras menghampiri sebuah meja dan kursi di teras rumah, tempat seorang laki-laki, yang terlihat dari guratan wajahnya sekitar berusia kepala enam lagi duduk. "Bapak tadi malam tidur di mana Pak" Yanti bertanya dengan menyelidik tapi dengan nada hormat, "Bapak di mushola habis baca Qur'an terus ketiduran sekalian sholat shubuh.. Yanti masuk kembali ke dalam rumah,menuju sebuah kamar yang merupakan kamar tidur utama tempat majikannya dan mendiang istrinya. Kamar ini tampak bersih dan rapi. yang aneh adalah kamar ini selalu begini tampak sama,letak bantal,guling dan lipatan selimutnya. hampir sebulan ini kamar tidur ini selalu seperti ini ,tak ada perubahan,letak buku-buku di samping meja di sebelah ranjang  masih sama.. "Yan..yan..yan..!" Teri...

Sebuah Cerpen : Dua Puluh Tahun Yang Lalu

Aku rapikan rambut sebahuku yang tertiup angin. Menyusuri tepian jalan raya yang lengang, hanya ada beberapa bus kota hilir mudik dengan penumpang yang tak seberapa. Orang-orang jarang sekali yang berjalan di trotoar ini. Jalur sepeda angin juga sepi. Mobil-mobil listrik yang lagi trend dengan cat berwarna warni , biasanya lalu lalang di pagi dan sore hari, siang ini tidak tampak. Jam kerja dan dan jam sekolah memang waktu kurang pas untuk sekedar jalan-jalan Sebelum berangkat tadi aku membenahi kemeja yang lepas kancingnya, dan sengaja aku jahit pagi tadi. Dari kaleng bekas permen tempat jarum dan benang punya istriku, aku menemukan kancing baju, setidaknya bisa kembali pakai kemeja ini walau kancingnya berbeda warna. Aku menghampiri halte bus yang terlihat sepi. Berdiri sebentar dan menghampiri kotak persegi berkaki, aku membuka tutup atasnya dan langsung mengambil Koran pagi, dan membaca headline berita hari ini. Tidak ada yang menarik hanya sebuah berita tentang mered...

Lagi-lagi Uang

Beberapa menit lalu, obrolan dengan Pak Obet berakhir.. Pak Obet adalah orang yang baru saja saya kenal,seorang guru sekaloh di pelosok desa,mengajar Komputer, sebenarnya gak ada yang istemewa dari orang ini,,tapi kami ngobrol tentang sesuatu yang menarik. Beberapa pebincangan yang awalnya hanya obrolan ringan tentang lagu yang pada saat itu aku dengar,pengetahuannya tentang musik membuatku berhenti berbasa basi menanggapi pembicaraannya ,,,aku serius mendengarkan..pembicaraan berangsur-angsur mulai serius. ia berbicara tentang pengalamannya,dan tentang penolakannya terhadap Internet di sekolah yang ia kelola,,menurutnya internet banyak pengaruh buruk..aku menimbangi dengan senyum mungkin lagi terkesan dan tak ingin membantah,karena memang kadang tidak sepakat dengan apa yang ia kemukakan tapi aku memahami keresahan-keresahannya. Obrolan semakin lama semakin bergairah dari masalah golden age atau usia emas anak-anak hingga masalah manusia yang terjebak akan keinginan dan uang...