Langsung ke konten utama

Di Teror Cinta Satu Malam

Melinda
           Sering kali kita di anggap munafik atau kata kerennya disebut hypocrite, karena sering kali melihat sesuatu yang salah dan kita meresahkannya, padahal   sesuatu itu sudah umum dan sudah di Amini sebagai bagian yang di lazimkan,.
        Tapi dengan sedikit mengambil resiko saya ingin mengulas fenomena yang meresahkan ini.
         One night stand atau istilah yang populer adalah cinta satu malam, popularitas istilah ini semakin menjadi ketika sebuah lagu muncul dan populer,lagu yang di bawakan melinda yang berjudul "Cinta Satu Malam "
         Lagu ini telah menggemparkan blantika musik Indonesia karena sangat populer dari orang tua sampai anak-anak yang belajar menyanyi hafal lagu ini di luar kepala, setidaknnya hapal reffnya.

            Walaupun lagu ini dianggap sebagai lagu jiplakan (plagiat) dari lagu "Everytime We Touch" yang dinyanyikan Cascada namun itu saya anggap tidak penting, yang terpenting adalah bagimana lagu ini bisa mempengaruhi pola pikir dan budaya kita.
            Karena kita semua selalu mencari hikmah dari setiap bencana,maka saya berfikir mari kita mencegah bencana ini terjadi...

Menelaah lagu ini ada baiknya kita menyimak lirik lagunya sebagi berikut..

 Walau cinta kita sementara
 Aku merasa bahagia
 Kalau kau kecup mesra di keningku
 Ku rasa bagai di Surga

 
    Reff:
    Cinta satu malam
    Oh indahnya
    Cinta satu malam
    Buatku melayang
    Walau satu malam
    Akan selalu ku kenang
    Dalam hidupku
    Cinta satu malam
    Oh indahnya
    Cinta satu malam
    Buatku melayang
    Walau satu malam
    Akan selalu ku kenang
    Selama-lamanya


Sentuhanmu membuatku terlena
Aku telah terbuai mesra
Yang ku rasa hangat indahnya cinta
Hasratku kian membara


           Walaupun saya adalah mahasiswa Psikologi dan mantan mahasiswa Sastra namun saya berfikir untuk tidak mengkaji ini dengan pendekatan Ilmu Psikologi ataupun Sastra  tapi dengan pendekatan dari hati-ke hati untuk berbagi keresahan. Semoga saya yang tidak punya wewenang untuk mensensor lagu apalagi mencekal lagu ini dapat berbuat sedikit demi sedikit untuk lingkungan saya, betapa berbahayanya lagu ini untuk pertumbuhan pola pikir kita, yang tanpa di sadari yang membentuk budaya permisif terhadap pergaulan yang yang hanya berdasar pada hasrat  seksual semata ini.
        Banyak lagu-lagu berbahya yang coba memborbardir budaya dan moralitas kita menuju suatu bentuk budaya-budaya baru, sehingga  kadang tanpa sadari kita melakukan bunuh diri budaya  (suicide culture ) kita sendiri
Semoga kita sama-sama resah.....


Komentar

  1. betul setuju...! sangat disayangkan eandainya lagu itu dikonsumi anak - anak.. sebuah lagu haruslah bisa mengusung sebuah pesan moral yang bisa direnungkan oleh pendengarnya..

    BalasHapus
  2. iya mas kita dikepung dan di serang dari segala arah

    BalasHapus
  3. Harus ada yang berani menjadi media pengingat. Dimulai oeh huruf A, entah siapa lagi nanti yang mau mengingatkan.

    Net, tak undang nulis komentar nang About Saya Tengkyu. Salam cinta satu malam, haha...

    BalasHapus
  4. bener net...lebih baiknya lagi perubahan dilakukan berawal dari kita sendiri...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bawa Aku ke Rumah Sakit

"Yan Yanti tolong ambilkan Bapak teh manis ya", "Inggih Pak",  bunyi suara dari dalam rumah Seorang wanita yang tidak muda tapi juga terlalu tua untuk di sebut separuh baya datang menuju teras menghampiri sebuah meja dan kursi di teras rumah, tempat seorang laki-laki, yang terlihat dari guratan wajahnya sekitar berusia kepala enam lagi duduk. "Bapak tadi malam tidur di mana Pak" Yanti bertanya dengan menyelidik tapi dengan nada hormat, "Bapak di mushola habis baca Qur'an terus ketiduran sekalian sholat shubuh.. Yanti masuk kembali ke dalam rumah,menuju sebuah kamar yang merupakan kamar tidur utama tempat majikannya dan mendiang istrinya. Kamar ini tampak bersih dan rapi. yang aneh adalah kamar ini selalu begini tampak sama,letak bantal,guling dan lipatan selimutnya. hampir sebulan ini kamar tidur ini selalu seperti ini ,tak ada perubahan,letak buku-buku di samping meja di sebelah ranjang  masih sama.. "Yan..yan..yan..!" Teri

Sebuah Cerpen : Dua Puluh Tahun Yang Lalu

Aku rapikan rambut sebahuku yang tertiup angin. Menyusuri tepian jalan raya yang lengang, hanya ada beberapa bus kota hilir mudik dengan penumpang yang tak seberapa. Orang-orang jarang sekali yang berjalan di trotoar ini. Jalur sepeda angin juga sepi. Mobil-mobil listrik yang lagi trend dengan cat berwarna warni , biasanya lalu lalang di pagi dan sore hari, siang ini tidak tampak. Jam kerja dan dan jam sekolah memang waktu kurang pas untuk sekedar jalan-jalan Sebelum berangkat tadi aku membenahi kemeja yang lepas kancingnya, dan sengaja aku jahit pagi tadi. Dari kaleng bekas permen tempat jarum dan benang punya istriku, aku menemukan kancing baju, setidaknya bisa kembali pakai kemeja ini walau kancingnya berbeda warna. Aku menghampiri halte bus yang terlihat sepi. Berdiri sebentar dan menghampiri kotak persegi berkaki, aku membuka tutup atasnya dan langsung mengambil Koran pagi, dan membaca headline berita hari ini. Tidak ada yang menarik hanya sebuah berita tentang mered

Ruang Maya Tapi Bukanlah Ruang Semu..

blog,blog,blog,blogger,blog,blog,blog,blogger.... Ruang baru ini telah beberapa bulan.. Interaksi ini terjadi,berbagai karakter,berbagai harapan,berbagai kisah dan berbagai hal dan perihal Sebenarnya blog secara subjektif bukan hanya menjadi sebuah blog dan ternyata bukan hanya tempat untuk sekedar menulis dan membaca, tetapi sebuah ruang berfikir,ruang merenung dan ruang untuk bersosialisasi dan berbagi. blog juga tempat untuk tetap bersentuhan dengan saudara,kawan atau sekedar kenalan. Untuk beberapa orang yang saya kenal, blog malah telah menjadi rumah kedua, dalam perspektif subjektif saya, blog menjadi alat untuk bersentuhan dengan orang-orang yang memang sebelumnya saya kenal. ada interaksi primer sebelumnya,dan tak terputus hanya pada sebuah blog. aktifitas di blog telah mengantar saya pada lingkungan baru yang produktif,inspiratif dan aspiratif. Saya bukan bloger yang suka bertamu di banyak blog atau istilanya blog walking. dan kalaupun saya bertamu itu karena ingin