Langsung ke konten utama

Ruang Maya Tapi Bukanlah Ruang Semu..

blog,blog,blog,blogger,blog,blog,blog,blogger....


Ruang baru ini telah beberapa bulan..

Interaksi ini terjadi,berbagai karakter,berbagai harapan,berbagai kisah dan berbagai hal dan perihal

Sebenarnya blog secara subjektif bukan hanya menjadi sebuah blog dan ternyata bukan hanya tempat untuk sekedar menulis dan membaca, tetapi sebuah ruang berfikir,ruang merenung dan ruang untuk bersosialisasi dan berbagi. blog juga tempat untuk tetap bersentuhan dengan saudara,kawan atau sekedar kenalan.


Untuk beberapa orang yang saya kenal, blog malah telah menjadi rumah kedua, dalam perspektif subjektif saya, blog menjadi alat untuk bersentuhan dengan orang-orang yang memang sebelumnya saya kenal. ada interaksi primer sebelumnya,dan tak terputus hanya pada sebuah blog.
aktifitas di blog telah mengantar saya pada lingkungan baru yang produktif,inspiratif dan aspiratif.

Saya bukan bloger yang suka bertamu di banyak blog atau istilanya blog walking. dan kalaupun saya bertamu itu karena ingin bersilahturahmi dan melihat keadaan. bukan hanya datang,memberi komentar dan pergi.

Kawan-kawan blogger memperlihatkan sebuah dinamika blog yang menarik,ketika para blogger saling berinteraksi dan bersosialisai dan tak luput memberi arti dalam kehidupan sehari-hari.


Saya punya prinsip sederhana dalam melakukan aktifitas di blog ini. sosialisasi dan interaksi akan jadi basi kalau terlalu banyak basa-basi.


Saya jarang meninggalkan komentar, kalaupun ada berarti saya beraksi atas reaksi yang muncul dan merangsang untuk menuliskannya, sederhananya tidak ingin menikmati basa-basi,walau kadang itu manis sekali  


Saya tidak ingin blog menjadi dunia maya yang semu dan benar-benar maya ...kalaupun ada interaksi harusnya benar-benar interaksi .


Persepsi saya menaruh daftar bacaan  dashboard seperti menaruh sebuah keinginan untuk benar-benar menjadi sebuah lingkungan, benar-benar ada harapan,benar-benar bisa bersentuhan, oleh karena itu hanya ada beberapa blog yang saya ikuti perkembangannya.

Kualitas sentuhan akan berkurang bila kita tidak jujur dan benar-benar.

Komentar

  1. Blog adalah media untuk berkarya. Atau menampilkan karya. Blog walking itu untuk melihat (menikmati) hasil karya orang lain. Dan jejaring sosial seperti facebook, adalah media yg laris di(salah)gunakan untuk menghujat, entah karya, entah yang berkarya.
    Berkarya, menikmati, dan menghujat, itu adalah pilihan. Sama2 menawarkan kejujuran dan basa basi. Tergantung kita memutuskan menjadi apa.

    "Apik Net artikele.."

    BalasHapus
  2. apik net..dadi mikir maneh aku...

    BalasHapus
  3. setuju apa kata masbroo,,,keep spirit sobat,,,

    BalasHapus
  4. bro: media memilih dan media memilih
    mas mung: aku yo terus mikir mas..suwun
    ahmadz: thanks sobat

    BalasHapus
  5. Pas banget ni kalimat

    "Saya tidak ingin blog menjadi dunia maya yang semu dan benar-benar maya ...kalaupun ada interaksi harusnya benar-benar interaksi."

    BalasHapus
  6. Blog bisa menjadi apa aja ya :D
    Dan setuju, blog udah jadi rumah ke 2 saya :)

    BalasHapus
  7. manejemen emosi: iya ...
    Iam :selamat menikmati hidup

    BalasHapus
  8. ya bener tuh. Blog sudah menjadi rumah kedua, wahana silaturahmi dan kreasi dalam dunia maya .....

    BalasHapus
  9. Blog adalah sebuah media untuk belajar untuk menyuarakan apa yang ada dalam perasaan kita....

    BalasHapus
  10. Rubiyanto Sutrisno : kita sependapat
    Imam Shyhox (Boll) : itu mungkin juga

    BalasHapus
  11. Wuih tamba rame rek huruf a,, seeeep;

    BalasHapus
  12. Iki blog ku Net, tapi cuma gawe agregator acacicu | com,, Lali sing nduwur ora tak ke'i jeneng

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bawa Aku ke Rumah Sakit

"Yan Yanti tolong ambilkan Bapak teh manis ya", "Inggih Pak",  bunyi suara dari dalam rumah Seorang wanita yang tidak muda tapi juga terlalu tua untuk di sebut separuh baya datang menuju teras menghampiri sebuah meja dan kursi di teras rumah, tempat seorang laki-laki, yang terlihat dari guratan wajahnya sekitar berusia kepala enam lagi duduk. "Bapak tadi malam tidur di mana Pak" Yanti bertanya dengan menyelidik tapi dengan nada hormat, "Bapak di mushola habis baca Qur'an terus ketiduran sekalian sholat shubuh.. Yanti masuk kembali ke dalam rumah,menuju sebuah kamar yang merupakan kamar tidur utama tempat majikannya dan mendiang istrinya. Kamar ini tampak bersih dan rapi. yang aneh adalah kamar ini selalu begini tampak sama,letak bantal,guling dan lipatan selimutnya. hampir sebulan ini kamar tidur ini selalu seperti ini ,tak ada perubahan,letak buku-buku di samping meja di sebelah ranjang  masih sama.. "Yan..yan..yan..!" Teri...

Pahlawan Tanpa Tanda Tanya...

Sebenarnya ketika melihat tema yang diberikan,sedikit bingung,karena harus menuliskan tentang pahlawan, aku melihat kata ini terlalu agung untuk di berikan kepada  seorang individu tertentu. P ahlawan yang kita ketahui dari pelajaran sekolah  berarti  sosok individu sangat hebat,dan pemberani. Dalam cerita cerita perjuangan mereka adalah protagonis dan para penjajah   adalah antagonisnya.. Ketika akan menuliskan kata pahlawan dalam benak  mulai membayangkan,seorang laki-laki di atas kuda putih yang berjingkat,orang itu memakai sorban putih dan memegang keris.    Dari banyaknya pejuang yang terkenal dan hidup di era penjajahan  seperti I Ketut Jelantik,Imam Bonjol,Diponegoro dan lain-lain, mereka sangat di kenal dan bahkan gambar mereka di tempelkan di dinding-dinding sekolahan.  Awetnya kehadiran bangsa Belanda selama 350 tahun di Indonesia adalah sebuah bukti bahwa penjajahan yang hanya dirasakan oleh beberapa golongan saja. Oran...

Lagi-lagi Uang

Beberapa menit lalu, obrolan dengan Pak Obet berakhir.. Pak Obet adalah orang yang baru saja saya kenal,seorang guru sekaloh di pelosok desa,mengajar Komputer, sebenarnya gak ada yang istemewa dari orang ini,,tapi kami ngobrol tentang sesuatu yang menarik. Beberapa pebincangan yang awalnya hanya obrolan ringan tentang lagu yang pada saat itu aku dengar,pengetahuannya tentang musik membuatku berhenti berbasa basi menanggapi pembicaraannya ,,,aku serius mendengarkan..pembicaraan berangsur-angsur mulai serius. ia berbicara tentang pengalamannya,dan tentang penolakannya terhadap Internet di sekolah yang ia kelola,,menurutnya internet banyak pengaruh buruk..aku menimbangi dengan senyum mungkin lagi terkesan dan tak ingin membantah,karena memang kadang tidak sepakat dengan apa yang ia kemukakan tapi aku memahami keresahan-keresahannya. Obrolan semakin lama semakin bergairah dari masalah golden age atau usia emas anak-anak hingga masalah manusia yang terjebak akan keinginan dan uang...