Langsung ke konten utama

Perang Persepsi



masih hari ke tiga di tahun 2011.


"Kebenaran adalah kumpulan Persepsi manusia".

"Perang". kata-kata itu bisa berarti sesuatu yang menakutkan,kejam,kehancuran,penderitaan,bisa juga berarti heboh,seru dll..



Menurut penulis Perang adalah sebuah situasi dimana ada kubu-kubu yang saling melakukan serangan entah itu dalam posisi bertahan ataupun menyerang untuk memperoleh kemenangan. bisa perang antar negara dengan kekuatan militer,perang intelejen,perang propaganda,dan lain-lain. Ada juga perang antara orang perorangan,perang keyakinan,perang
budaya, perang kelas ataupun perang-perang yang lain.

Sebenarnya apa yang terjadi dalam perang adalah yang pasti ada musuh-musuh yang diperangi,ada kebencian,ada usaha membuat musuh menyerah, dan ada usaha untuk menang.

"Membaca banyak situasi yang terjadi,
perang memang ada dimana-mana."

Jadi ingat jaman kuliah dulu ada pelajaran yang membahas tentang awal adanya bumi. ada dua teori yang sama-sama kuat membedah hal ihwal bumi ini. yang pertama ada teori evolusi
(darwinisme) dan teori kreasi (penciptaan)..

Tulisan ini tidak membahas pihak yang mana yang salah atau yang benar,tapi coba kita lihat bahwa dua kubu ini salingmenyerang para pendukung teori evolusi atau disebut juga evolusionis selalu menyerang tentang dogmatisme penciptaan yang tidak masuk akal dari teori kreasi,dan para teoritikus kreasi menganggap bahwa teori evolusi adalah logika yang tidak berdasar. perang semakin lama semakin besar.

Harun Yahya dengan buku-buku yang membedah ilmu pengetahuansecara ilmiah dan bersumber pada kepercayaannya terhadap sebuah kreasi terus menyerang kelemahan dan kegagalan logika evolusi.dan perang ini berlanjut dan berlarut membuat banyaksekat dan kotak-katok persepsi.

Merenungkan semua itu jadi ingat sebuah buku yang tertinggal di kamar entah milik siapa?,buku itu tentang syech siti jenar, ada quotasi menarik berbunyi "kebenaran adalah kumpulan persepsi manusia".

Bicara tentang Persepsi....

Kalau menurut Ilmu Psikologi, persepsi adalah kumpulan proses pengindraan manusia,mulai mendengar,melihat,menyentuh mengecap dan mencium yang terproses dalam otak dan berkumpul bersama memori dan emosi yang ada selanjutnya menjadi sebuah bentuk pemahaman persepsi.

Para pendukung kreasi maupun para pendukung evolusi pasti juga berpegang pada kebenarannya,yang artinya berpegang pada persepsinya,maka memang perang yang ada adalah perang persepsi. bahkan beberapa pihak coba mempengaruhi yang lainnya untuk punya persepsi yang sama dan memerangi persepsi yang berbeda...

Kalau melihat dari kitab suci agama samawi. bumi diciptakan selama 6 hari, dimanakah 6 hari penciptaan itu padahal bumi belum tercipta! berarti perhitungan 6 hari bukan ikut perhitungan bumi,dan menurut kitab suci itu 1 hari di akhirat berarti 1000 hari di bumi,

Para blogger menurut persepsi penulis berarti proses penciptaan bumi adalah 6000 tahun, proses 6000 tahun ini adalah proses panjang dan bisa di katakan ada proses evolusi.

Jadi buat apa berperang .....

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Pertandingan sepak bola itu termasuk perang ya Mas Net? Kalau iya, negara2 yang berkemelut disuruh maen bola ae. Atau maen catur, utowo maen dakon. Kan enak. Biaya perangnya bisa dialokasikan ke kebutuhan rakyat, atau untuk mbangun GARASI Record, hiyahaha..

    BalasHapus
  3. Masbro : kita benar harus berusaha untuk jadi jalan terakhir
    keluarga Tamasya: sepak bola yang sehat...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bawa Aku ke Rumah Sakit

"Yan Yanti tolong ambilkan Bapak teh manis ya", "Inggih Pak",  bunyi suara dari dalam rumah Seorang wanita yang tidak muda tapi juga terlalu tua untuk di sebut separuh baya datang menuju teras menghampiri sebuah meja dan kursi di teras rumah, tempat seorang laki-laki, yang terlihat dari guratan wajahnya sekitar berusia kepala enam lagi duduk. "Bapak tadi malam tidur di mana Pak" Yanti bertanya dengan menyelidik tapi dengan nada hormat, "Bapak di mushola habis baca Qur'an terus ketiduran sekalian sholat shubuh.. Yanti masuk kembali ke dalam rumah,menuju sebuah kamar yang merupakan kamar tidur utama tempat majikannya dan mendiang istrinya. Kamar ini tampak bersih dan rapi. yang aneh adalah kamar ini selalu begini tampak sama,letak bantal,guling dan lipatan selimutnya. hampir sebulan ini kamar tidur ini selalu seperti ini ,tak ada perubahan,letak buku-buku di samping meja di sebelah ranjang  masih sama.. "Yan..yan..yan..!" Teri...

Pahlawan Tanpa Tanda Tanya...

Sebenarnya ketika melihat tema yang diberikan,sedikit bingung,karena harus menuliskan tentang pahlawan, aku melihat kata ini terlalu agung untuk di berikan kepada  seorang individu tertentu. P ahlawan yang kita ketahui dari pelajaran sekolah  berarti  sosok individu sangat hebat,dan pemberani. Dalam cerita cerita perjuangan mereka adalah protagonis dan para penjajah   adalah antagonisnya.. Ketika akan menuliskan kata pahlawan dalam benak  mulai membayangkan,seorang laki-laki di atas kuda putih yang berjingkat,orang itu memakai sorban putih dan memegang keris.    Dari banyaknya pejuang yang terkenal dan hidup di era penjajahan  seperti I Ketut Jelantik,Imam Bonjol,Diponegoro dan lain-lain, mereka sangat di kenal dan bahkan gambar mereka di tempelkan di dinding-dinding sekolahan.  Awetnya kehadiran bangsa Belanda selama 350 tahun di Indonesia adalah sebuah bukti bahwa penjajahan yang hanya dirasakan oleh beberapa golongan saja. Oran...

Lagi-lagi Uang

Beberapa menit lalu, obrolan dengan Pak Obet berakhir.. Pak Obet adalah orang yang baru saja saya kenal,seorang guru sekaloh di pelosok desa,mengajar Komputer, sebenarnya gak ada yang istemewa dari orang ini,,tapi kami ngobrol tentang sesuatu yang menarik. Beberapa pebincangan yang awalnya hanya obrolan ringan tentang lagu yang pada saat itu aku dengar,pengetahuannya tentang musik membuatku berhenti berbasa basi menanggapi pembicaraannya ,,,aku serius mendengarkan..pembicaraan berangsur-angsur mulai serius. ia berbicara tentang pengalamannya,dan tentang penolakannya terhadap Internet di sekolah yang ia kelola,,menurutnya internet banyak pengaruh buruk..aku menimbangi dengan senyum mungkin lagi terkesan dan tak ingin membantah,karena memang kadang tidak sepakat dengan apa yang ia kemukakan tapi aku memahami keresahan-keresahannya. Obrolan semakin lama semakin bergairah dari masalah golden age atau usia emas anak-anak hingga masalah manusia yang terjebak akan keinginan dan uang...